Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode sampling banyak menggunakan teori probabilita dan teori statistika
Tahapan sampling adalah:
- Mendefinisikan populasi hendak diamati
- Menentukan kerangka sampling, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
- Menentukan metode sampling yang tepat
- Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
- Melakukan pengecekan ulang proses sampling
SAMPLING
Metodologi yang
dipergunakan untuk memilih dan mengambil unsur-unsur atau anggota-anggota
populasi untuk digunakan sebagai sampel yang representatif.
Kerangka Sampling
Agar penelitian dapat dilakukan dengan
efektif dan efisien, populasi yang akan diambil sampelnya ditentukan terlebih
dahulu. Definisi dan batasan populasi harus dirumuskan dengsan teliti dan
dipahami betul oleh semua orang yang terlibat dalm penelitian.
Ada lima
kriteria yang dapat digunakan untuk
menilai kerangka sampling, yaitu :
1. Kecukupan
Kerangka sampling harus meliputi
populasi yang akan diteliti dan harus memenuhi tujuan penelitian.
2. Kelengkapan
Jika kerangka
sampling tidak mencakup unit-unit populasi yang seharusnya dimasukan. Maka
hasil penelitianya akan menjadi bias pula.
3
Tidak ada
Pengulangan
4. Ketelitian
5. Kenyamanan
Non-Probability Sampling
Secara garis besar metode sampling dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Probability sampling dan Non-Probaility Sampling. Setiap unsur
dalam populasi tidak memilki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih
sebagi sampel, bahkan probabilitas anggota populasi tertentu untuk terpilih
tidak diketahui. Pemilihan unit samping ke dalam metode ini didasarkan pada
pertimbangan atau penilaian subjektif dan tidak ada penggunaan teori probalitas.
Ada beberapa jenis non-probability sampling yang
sering dipergnakan :
1. Purposive
Sampling
Merupakan
sampling yang memilih orang-orang yang terseleksi oleh peneliti berpengalaman berdasarkan
ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai
sangkut-paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui
2. Accidental
Sampling
Produser sampling
yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dan dijumpai atau
diakses, misalnya Mahasiswa sering membagikan kuesioner kepada teman kuliahnya
yang dikenal.
3. Quota
Sampling
Merupakan metode
memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang diinginkan.
4. Snowball Sampling.
Prosedur sampling
yang menjandikan responden awal dipilih berdasarkan metode-metode
probabilitas.( misal Simple Radom Sampling)
Probability Sampilng (Random Sampling)
Probabilitas
sampling adalah metode sampling
yang setiap anggota populasinya memiliki peluang spesifik dan bukan nol untuk terpilih
sebagi sampel. Peluang tersebut dapat sama, dapat pula tidak sama besarnya
dengan anggota populasi lainnya.
Ada beberapa jenis Probability sampling yang
banyak dipergunakan,diantaranya :
1. Systematic sampling (Random sampling)
Dalam sampel
sistematis, unsur-unsur diplih denagn jarak interval yang sama. Perbedaan
antara sampling sistematis dengan sampling acak sederhana adalah bahwa pada
sampling sistematis, unsur-unsur populasi itu tidak mempunyai kesempatan yang
sama setelah ditentukan jarak interval dan titik awal untuk memilih sampel.
2. Sampling Acak Startifikasi (Stratified sampling )
Apabila
unsur-unsur populasi tidak homogen, proses pengambilan sampel dengan
menggunakan metode sampling acak sederhana akan menimbulkan bias, karena
masing-masing anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama dan ada
kemungkinan tidak mewakili semua unsur yang ada dalam populasi. Stratifikasi
atau pembagian ini dapat dilakukan berdasarkan ciri tertentu, seperti jenis
kelamin, penghasilan, pendidikan dan sebagainya.
3. Sampling Bertahap (Multistage Sampling.)
Biasanya sampel
hanya dipilh satu kali, yaitu seblum proses pengumpulan data dilakukan. Apabila
kita menggunakan sampel yang kecil, sebaiknya sampel itu dipilh secara bertahap
(beberapa kali) sampai pada keadaan dimana dipanadang telah cukup untuk
mengambil suatu kesimpulan.Proses seperti ini disebut Sampling Bertahap.
4. Cluster
Sampling
Pada metode ini, unsur-unsur populasi dibagi dalam
sub-kelompok yang disebut Klaster (kelompok). Seperti pembagian populasi dengan
menggunakan dasar wilayah administrasi pemerintahan maupun batas-batas alam
(jalan, sungai, gunung dsb).
AKURASI
SAMPLING
Konsep
akurasi dan presisi juga telah dipelajari dalam konteks data base, sistem
informasi dan konteks sociotechnical mereka. Perpanjangan yang diperlukan dua konsep ini
berdasarkan teori ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa mereka (dan juga kualitas
data dan informasi mutu) harus berpusat pada keakuratan didefinisikan sebagai
kedekatan dengan nilai sebenarnya dilihat sebagai tingkat kesepakatan bacaan
atau nilai dihitung dikandung satu sama entitas, diukur atau dihitung dengan
metode yang berbeda, dalam konteks perselisihan maksimum yang mungkin.
SELEKSI SAMPLING
Adalah menyeleksi bahan yang akan di
gunakan sampel, agar bisa menguatkan suatu kesimpulan nanti nya, Penentuan
desain sampel dalam suatu penelitian
memerlukan banyak pertimbangan
seorang peneliti harus mempertimbangkan langkah berikut :
a.
apakah sampel relevan dengan
populasi nya?
b.
Tipe sampel apa yang akan diambil
c.
Apakah akan menggunakan kerangka
pengambilan sampel
d.
Berapa banyak sampel yang akan
diambil
Keempat
langkah diatas menunjukan bahwa sampel yang harus diambil dapat memenuhi tujuan
penelitian yang ingin dicapai, selksi sampel harus benar benar memenuhi ukuran
kelayakan yang berarti sampel harus cukup kompeten.
NAMA : WAHID WARISMAN
NPM : 29112358
JURUSAN : SISTEM KOMPUTER
KELAS : 2 KB 03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar