Rabu, 19 Maret 2014

PROBABILITA TERAPAN

METODE SAMPLING

Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode sampling banyak menggunakan teori probabilita dan teori statistika

Tahapan sampling adalah:
  • Mendefinisikan populasi hendak diamati
  • Menentukan kerangka sampling, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
  • Menentukan metode sampling yang tepat
  • Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
  • Melakukan pengecekan ulang proses sampling
SAMPLING
Metodologi yang dipergunakan untuk memilih dan mengambil unsur-unsur atau anggota-anggota populasi untuk digunakan sebagai sampel yang representatif.
Kerangka Sampling
Agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, populasi yang akan diambil sampelnya ditentukan terlebih dahulu. Definisi dan batasan populasi harus dirumuskan dengsan teliti dan dipahami betul oleh semua orang yang terlibat dalm penelitian.
Ada  lima kriteria  yang dapat digunakan untuk menilai kerangka sampling, yaitu :
1.      Kecukupan
Kerangka sampling harus meliputi populasi yang akan diteliti dan harus memenuhi tujuan penelitian.
2.   Kelengkapan
Jika kerangka sampling tidak mencakup unit-unit populasi yang seharusnya dimasukan. Maka hasil penelitianya akan menjadi bias pula.
3        Tidak ada Pengulangan
4.      Ketelitian
5.      Kenyamanan
Non-Probability Sampling
            Secara garis besar metode sampling dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Probability sampling dan Non-Probaility Sampling. Setiap unsur dalam populasi tidak memilki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagi sampel, bahkan probabilitas anggota populasi tertentu untuk terpilih tidak diketahui. Pemilihan unit samping ke dalam metode ini didasarkan pada pertimbangan atau penilaian subjektif dan tidak ada penggunaan teori probalitas.
Ada beberapa jenis non-probability sampling yang sering dipergnakan :
1.   Purposive Sampling
Merupakan sampling yang memilih orang-orang yang terseleksi  oleh peneliti berpengalaman berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai sangkut-paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
2.   Accidental Sampling
Produser sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dan dijumpai atau diakses, misalnya Mahasiswa sering membagikan kuesioner kepada teman kuliahnya yang dikenal.
3.   Quota Sampling
Merupakan metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu  dalam jumlah atau kuota yang diinginkan.
4.   Snowball  Sampling.
Prosedur sampling yang menjandikan responden awal dipilih berdasarkan metode-metode probabilitas.( misal Simple Radom Sampling)
Probability Sampilng (Random Sampling)
            Probabilitas sampling adalah metode sampling yang setiap anggota populasinya memiliki peluang spesifik dan bukan nol untuk terpilih sebagi sampel. Peluang tersebut dapat sama, dapat pula tidak sama besarnya dengan anggota populasi lainnya.
Ada beberapa jenis Probability  sampling yang banyak dipergunakan,diantaranya :
1.      Systematic sampling (Random sampling)
Dalam sampel sistematis, unsur-unsur diplih denagn jarak interval yang sama. Perbedaan antara sampling sistematis dengan sampling acak sederhana adalah bahwa pada sampling sistematis, unsur-unsur populasi itu tidak mempunyai kesempatan yang sama setelah ditentukan jarak interval dan titik awal untuk memilih sampel.
2.      Sampling Acak Startifikasi (Stratified sampling )
Apabila unsur-unsur populasi tidak homogen, proses pengambilan sampel dengan menggunakan metode sampling acak sederhana akan menimbulkan bias, karena masing-masing anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama dan ada kemungkinan tidak mewakili semua unsur yang ada dalam populasi. Stratifikasi atau pembagian ini dapat dilakukan berdasarkan ciri tertentu, seperti jenis kelamin, penghasilan, pendidikan dan sebagainya.
3.      Sampling Bertahap (Multistage Sampling.)
Biasanya sampel hanya dipilh satu kali, yaitu seblum proses pengumpulan data dilakukan. Apabila kita menggunakan sampel yang kecil, sebaiknya sampel itu dipilh secara bertahap (beberapa kali) sampai pada keadaan dimana dipanadang telah cukup untuk mengambil suatu kesimpulan.Proses seperti ini disebut Sampling Bertahap.
4.   Cluster Sampling                
Pada metode ini, unsur-unsur populasi dibagi dalam sub-kelompok yang disebut Klaster (kelompok). Seperti pembagian populasi dengan menggunakan dasar wilayah administrasi pemerintahan maupun batas-batas alam (jalan, sungai, gunung dsb).
AKURASI SAMPLING
Konsep akurasi dan presisi juga telah dipelajari dalam konteks data base, sistem informasi dan konteks sociotechnical mereka. Perpanjangan yang diperlukan dua konsep ini berdasarkan teori ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa mereka (dan juga kualitas data dan informasi mutu) harus berpusat pada keakuratan didefinisikan sebagai kedekatan dengan nilai sebenarnya dilihat sebagai tingkat kesepakatan bacaan atau nilai dihitung dikandung satu sama entitas, diukur atau dihitung dengan metode yang berbeda, dalam konteks perselisihan maksimum yang mungkin.
SELEKSI  SAMPLING
            Adalah menyeleksi bahan yang akan di gunakan sampel, agar bisa menguatkan suatu kesimpulan nanti nya, Penentuan desain sampel dalam suatu penelitian  memerlukan banyak pertimbangan  seorang peneliti harus mempertimbangkan langkah berikut :
a.       apakah sampel relevan dengan populasi nya?
b.      Tipe sampel apa yang akan diambil
c.       Apakah akan menggunakan kerangka pengambilan sampel
d.      Berapa banyak sampel yang akan diambil

Keempat langkah diatas menunjukan bahwa sampel yang harus diambil dapat memenuhi tujuan penelitian yang ingin dicapai, selksi sampel harus benar benar memenuhi ukuran kelayakan yang berarti sampel harus cukup kompeten.

NAMA : WAHID WARISMAN
NPM : 29112358
JURUSAN : SISTEM KOMPUTER
KELAS : 2 KB 03

Tidak ada komentar:

Posting Komentar